Abdul Azis Khafia
Dr. Abdul Azis Khafia, S.Si., M.Si. - akrab disapa bang Azis - dilahirkan di Cidodol, Kebayoran Lama, pada 23 November 1975. Ayahnya H. Muhammad Soleh Ma’sum yang asli Betawi adalah seseorang guru ngaji. Sementara ibunya Siti Yayah Maesroh, konon masih memiliki garis keturunan Sunan Gunung Jati, Cirebon. Azis sendiri anak ketiga dari enam bersaudara. Pendidikan formal Azis diawali dari sekolah SDN 10 Pagi Grogol Selatan, Jakarta. Kemudian melanjutkan ke SMPN 66 Kebayoran Jakarta. Minatnya dalam bidang agama mengantarkan Azis memilih melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Pondok Pinang, Jakarta. Di sekolah inilah Azis mengawali kariernya sebagai aktivis. Di madrasah ini pula, Azis tumbuh menjadi pribadi yang mencintai ilmu dan agama sebagai pegangan hidup.
Tamat dari MAN 4 tahun 1994, Azis meneruskan pendidikan ke Universitas As-Syafi’iyah, Jakarta. Selama menekuni kuliah di Jurusan Biologi MIPA Universitas As-Syafi’iyah, aktivitas Azis kian padat. Sebagai aktivis kampus, dia kemudian berkenalan dengan tokoh-tokoh yang tergabung dalam organisasi ke- Betawi-an, organisasi politik, dan aktivis-aktivis dari kampus lain. Pada masa ini, Azis sudah kerap mendengungkan perhatiannya pada masalah hak asasi manusia, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Setelah menjadi sarjana pada tahun 2000, Azis awalnya ingin bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil. Namun perkenalannya dengan bang Foke (Fauzi Bowo, ketika itu masih menjabat Sekretaris Daerah hingga Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2002-2007) mengubah alur hidupnya. Foke bilang: “Ente enggak pantes jadi PNS, ente sekolah lagi aja, Abang bantu.”
Maka pada 2005 melanjutkan pendidikan di Program Pasca- sarjana (S2) Universitas Padjadjaran, Bandung, mendalami Ilmu Pemerintahan. Di kampus ini pula, pada 27 November 2013 Azis meraih gelar S3-nya, Doktor Ilmu Pemerintahan. Obesinya untuk menjadi intelektual muda Betawi pun terwujud dengan sempurna.
Bang Azis juga pernah mendalami Ilmu Komunikasi di Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI. Pilihannya pada program ini guna mendukung aktivitasnya sebagai pelaku bidang Komunikasi Politik, di samping keinginan menjagar sebagai Dosen Luar Biasa Bidang Komunikasi. Dalam pandangan Azis, ilmu merupakan bekal hidup, alat pergaulan, dan modal sukses seseorang, di dunia maupun akhirat.
Keberkahan ilmu pula yang dipercaya Azis sebagai kekuatan yang membawanya terpilih sebagai Anggota DPD RI 2014-2019 mewakili DKI Jakarta. Tepat tanggal 1 Oktober 2014 Azis resmi mengemban amanah warga Jakarta. Ia duduk di Komite 1 yang menangani bidang Pertanahan, Tata Ruang dan Kependudukan, Pemerintahan Daerah, Otonomi Daerah, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah, Batas Negara, Telekomunikasi, Hukum HAM dan Politik, Pemerkaran Pembentukan dan Penggabungan Daerah, dan Keamanan Ketertiban Sosial.
Ia menyadari, tugas dan tanggung jawab tersebut harus dijalani dengan amanah, semangat, dan kerja keras demi menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi warga Jakarta. Azis siap dengan konsekuensi-konsekuensi itu. Komitmen tersebut ia jabarkan dalam visi “Bersama Menebar Kebaikan” dan misi “Mendengar, Menyerap, dan Memperjuangkan Aspirasi Masyarakat Indonesia (Jakarta)”.
Saat ini, selain sebagai Anggota DPD, Azis juga masih aktif sebagai dosen. Ia pun langganan diundang sebagai narasumber di berbagai forum, baik formal maupun informal, di berbagai instansi pemerintah dan swasta, serta mengisi materi training motivasi. Termasuk juga ceramah dan khutbah di majelis ta’lim dan masjid-masjid yang membuatnya dikenal juga sebagai da’i muda.