Rosa Amanda Salim
Saya biasa dipanggil Amanda. Tidak pernah yang lain sejak lahir pada Agustus 1989 di Jakarta. Senang dengan kehidupan yang menantang, orangtua membesarkan saya di Bumi Serpong Damai. Hingga saya tumbuh dan besar bersama perumahan itu. Namun sudah sejak akhir tahun 2013, saya merantau ke tanah Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai dokter internship di RSUD Kotabaru. Akan menetap di sini hingga akhir 2014.
Mulai menulis sejak kelas 2 SD, saya baru menerbitkan novel pertama pada 2006 di bawah asuhan Grasindo dengan judul “Matahari, Bulan, dan Kau”. Kesibukan sekolah di St. Ursula BSD sejak TK sampai SMA tak menghalangi saya untuk menulis. Namun setelah lulus dari sekolah yang khas dengan seragam kotak-kotak hijau-putih itu, saya tidak banyak mempublikasikan tulisan.
Mendadak pindah jalur ke dunia kedokteran itu pun tidak luput alasannya dari passion menulis saya. Novel roman pertama yang saya baca judulnya “Merpati Tak Pernah Ingkar Janji” karya Mira W. Selesai membaca novel itu, saya tahu persis cita-cita saya. Menjadi seperti Mira W. Pada tahun 2007 saya masuk ke Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya dan disumpah menjadi dokter pada Oktober 2013. Dengan begitu, saya satu langkah lebih dekat dengan cita-cita yang diidamkan.
Selama kuliah, saya sempat berhenti menulis. Rindu setengah mati pada tulisan dan seluruh proses produksinya, saya jadi heran. Bagaimana mungkin Mira W. tetap bisa menulis dan menjadi dokter sekaligus. Hingga pada akhirnya saya tahu bagaimana cara memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Di pertengahan waktu menjadi koas, saya mulai bisa menulis lagi. Ketika itu lah saya menulis “Kamu Duniaku” yang terbit pada Oktober 2013 dan “Akar Hati” yang telah beredar di toko buku mulai Februari 2014.
Berada di dunia yang jauh berbeda dari kepenulisan membuat saya sadar betul.Menulis memang sudah menjadi passion hidup saya. Nggak bisa ditinggalkan, apalagi dilupakan. Menjauhkan diri dari menulis sama saja dengan mengambil napas saya. Fokus saya ada pada tulisan fiksi. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, saya juga tertarik menulis naskah-naskah non-fiksi, terutama yang terkait dengan kesehatan. Panduan hamil “H2O: Hamil Harus Oke” pun menjadi buku non-fiksi pertama saya. Dan pada tahun ini, akan ada beberapa buku terkait dengan kesehatan otak dan remaja yang juga akan beredar.
Saat ini saya mencoba menjalani apa yang saya cita-citakan sejak dulu. Menjadi dokter sekaligus penulis. Saya baru tahu kalau hal itu tidak semudah yang saya pikirkan. Penat setengah mati merawat orang sakit. Masih juga ditambah dengan harus memahami setiap keluh kesah kesakitan pasien dan keluarganya.Lepas dari kesibukan di rumah sakit, saya pulang ke mess untuk menghadapi layar laptop buat mengetik. Kedengarannya melelahkan. Tetapi anehnya, menjalani itu ternyata sangat menyenangkan.Justru membuat saya jadi lebih berenergi.
Menulis menjadi satu-satunya hiburan bagi saya saat ini. Menghibur diri dengan kesenangan sendiri itu rasanya luar biasa. Kata menyenangkan nggak cukup untuk menggambarkan betapa saya mensyukuri kehidupan sekarang ini. Yang paling penting, keyakinan telah berjalan dengan langkah yang benar saat ini semakin kuat. Memang menjadi dokter dengan banyak menulis buku adalah yang paling saya inginkan buat mengisi kehidupan ini.
Books by Author
Discover interesting books here!