Moony
Hampir lima dasawarsa yang lalu, penulis mendapat nama Moony dari kakeknya karena ia lahir bertepatan dengan Festival Moon Cake. Sejak kecil, penulis yang dibimbing dan ditempa oleh neneknya ini suka mencoba pelbagai hal baru, terutama menulis yang dilakukannya mulai kelas 4 SD. Karya pertamanya adalah cerita dongeng berjudul “Pedang Pusaka” yang dimuat di majalah Kawanku si Kecil. Ternyata, tulisannya bukan hanya cerita dongeng, tetapi amat beragam, seperti science, anak-anak, remaja, wanita, keluarga, pendidikan, spiritual, humor, misteri, psikologi, sampai naskah untuk acara reality show di televisi, film, dan teater. Hobi menulisnya sempat terhenti selama 30 tahun akibat berbagai profesi yang dilakoninya, seperti menjadi ahli kecantikan, sutradara, guru sekolah Minggu, sekretaris, sales woman, jurnalis, fotografer, pembawa acara, penari, komponis, guru musik, pianis, pemain musik karawitan, pemain teater, ilustrator, dan pembicara. Akan tetapi, dunia menulis yang sangat dicintai oleh penulis yang berhobi fotografi dan gemar bepergian bersama keluarga ini memanggilnya kembali dan terbitlah karya Seberapa Besar Allah Itu?.