Dengan demikian maka antologi puisi “Resonansi Tiga Hati” ini unik dan patut dicatat dalam dunia kreatifitas puisi Indonesia. Ternyata kemerosotan 70 tahun dalam pengajaran bahasa dan sastra di dunia pendidikan negeri kita, tidak berlaku bagi ketiga mereka ini. Kekecualian ini bukan kebetulan, karena mereka bertiga ini dalam profesinya jelas pembaca buku (dalam jumlah besar) dan penulis karangan dalam frekwensi yang tinggi.
TAUFIQ ISMAIL
Dan sejumlah puisi dalam antologi ini mewartakan sisi lain dari kehidupan yang dialami mereka, yang sesungguhnya juga bagian dari pengalaman kita Maka, seperti dikatakan Yeni Fatmawati, jalani saja kehidupan ini dengan optimis, sebagaimana diingatkan Donny E. Saputra, bahwa kehidupan ini laksana nyanyian alam yang kerap memberi inspirasi. Dengan begitu, pesan spiritualitas Lies Wijayanti, patutlah menjadi perhatian, bahwa segala paradoks dan oposisi biner, kesibukan dan rutinitas, sikapilah dengan kearifan, elegan, dan harga diri. Nah!
MAMAN S. MAHAYANA
ISBN | : | 9786023754021 |
Tanggal Terbit | : | 04 April 2016 |
Sejak kecil Yeni gemar menari, berolahraga, traveling, dan membaca puisi. Sejak SD hingga mahasiswa kerap mengikuti dan memenangi lomba baca puisi, bahkan semasa di bangku kuliah menjadi juara pertama lomba poetry reading antar Universitas yang dihelat di Bandung oleh Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Menurutnya, menulis puisi merupakan ekspresi jiwa, pengasah kehalusan budi, wahana perenungan yang pada gilirannya dapat melegakan rasa. Buku Resonansi Tiga Hati ini adalah karya sastra pertamanya.
Passion yang begitu kuat di bidang seni dibuktikan Yeni, ketika bersama dua kawan lawyer-nya menggarap dan menjadi eksekutif produser album kompilasi progressive rock dengan cengkok kenusantaraan yang kental bertajuk “Indonesia Maharddhika”. Album ini sanggup merepresentasikan ide tentang Indonesia yang berbudaya, berdaulat, adaptif, dan progresif yang kemudian meraih sukses besar penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2015 untuk kategori Progressive Rock sebagai Lagu dan Produser terbaik. Seolah tak cukup menekuni berbagai seni, Yeni juga memperluas spektrum berkeseniannya. Belum lama ini ia menikmati aktivitas melukis dengan mengguratkan cat akrilik di atas kanvas.
Yeni sekarang berwirausaha memimpin perusahaan bergerak di bidang agrobisnis PT Rastura Panca Lestari dan bersama teman-temannya, baru mendirikan lembaga riset PT Lingkar Riset Indonesia. Rekam jejak Yeni di berbagai perusahaan sangat siginifikan antara lain sebagai: Corporate Legal Director PT Unilever Indonesia Tbk sampai April 2015; anggota Dewan Pengawas Unilever Indonesia Foundation; Corporate Affairs & Legal Director PT Sarihusada, Danone Group (2005- 2013); Senior Vice President Legal PT GE Finance Indonesia (2004-2005); Region Counsel PT Coca Cola Indonesia 2002-2004; anggota Dewan Pengawas Coca-Cola Indonesia Foundation; Hadiputranto, Hadinoto & Partners Law Office affiliated with Baker& McKenzie lawfirm. (1995-2002).
Pendidikan tinggi ditamatkannya dengan yudisium Cum Laude dari Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tahun 1994. Dilanjutkan Certified Masterclass EU Lobbying, Brussels European Training Institute (2010) dan Executive Education Program Harvard Business School (2011).
Di bidang organisasi, Yeni tercatat sebagai pendiri Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA) dan sejak 2008 terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina ICCA, Co founder of ISSP (International Society of Sustainability Professional) chapter Indonesia: dan sampai saat ini sebagai anggota Dewan Pengawas ISSP serta sebagai pendiri dan Wakil Ketua Padjadjaran Law Center—Komunitas Hukum Padjadjaran.