Mereka bertemu di penghujung musim gugur di Tokyo.
Reiko kepada Takuya:
Nishimura Takuya, kau yang menumpang pulang di bawah payungku malam itu, berhasil menularkan rasa hangat yang tak bisa ku jelaskan. Kau membuatku nyaman. Perlahan tapi pasti aku tertarik padamu. Tapi adakah jaminan bahwa kau tak akan membuatku terluka jika aku menyerahkan hatiku padamu? Aku... tak mau terluka lagi Takuya.
Takuya kepada Reiko:
Aku mendapati kesedihan di matamu, Yoshida Reiko, ketika pertama kali kita saling tatap. Karena itu aku ingin menghapusnya dan menggantinya dengan bahagia. Segalanya kulakukan hanya untuk membuatmu tersenyum. Kurasa aku mencintaimu. Hanya saja ada kenyataan yang membelengguku dan itu mimpi buruk yang tidak ingin kualami. Jika kau tahu kenyataan itu, akankah kau masih menerimaku sebagai kekasihmu? Aku takut... kalau akhirnya aku malah melukaimu Reiko.
ISBN | : | 9786023757886 |
Tanggal Terbit | : | 16 January 2017 |
Arizu Kazura, lahir di Sampit, Kalimantan Tengah, 13 Juli 1991. Sejak SMA, penulis dengan nama asli Aris Kurniawan dan lulusan Universitas Palangka Raya ini, memang menyukai dunia menulis hingga novel pertamanya terbit tahun 2012. Karya-karya penyuka kopi dan cokelat panas, novel romance, dan lagu-lagu slow ini yang telah terbit dalam bentuk buku adalah Sekelopak Bunga Sakura (Laksana, 2012), The Last Butterfly (PING, 2013), Selembar Daun Momiji (DIVA Press, 2013), Salju di Langit Seoul (Laksana, 2013) dengan nama pena Kim Ha Sun, dan Di Seoul Aku Menantikanmu (DIVA Press, 2013).