Donny Dhirgantoro
Orang biasa yang terus berjuang untuk impiannya menjadi seorang penulis. Pada 2008 memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di sebuah Bank Swasta dan menjadi penulis, pilihan pekerjaan yang masih harus terus ia perjuangkan sampai sekarang. Novel pertamanya, 5 cm, adalah pengalaman pribadinya bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak Mahameru, yang ia tuangkan ke dalam tulisan. Novel yang terbit perdana pada 21 Mei 2005 tersebut terus dicetak ulang sampai sekarang (edisi Mega Best-seller 2015). Pada 2 Juli 2011, ia meluncurkan buku keduanya yang berjudul 2. Kembali ia mengangkat tema anak muda, tentang seorang perempuan Indonesia bernama Gusni Annisa Puspita yang berjuang untuk dirinya, keluarganya, dan bangsanya.
Laki-laki hitam berbadan besar dan berwajah marinir ini sebenarnya tidak ada tampang, bakat, atau berasal dari keturunan penulis. Kelebihan sekaligus kekurangan yang ia syukuri adalah ia suka terlalu sensitif. Kadang penggemar berat tahu dan air putih ini bisa tiba-tiba terharu biru sama kalimat yang ditulisnya sendiri. Profesinya sebagai penulis telah membawanya keliling kampus, toko buku, dan acara-acara buku, hampir di seluruh Indonesia untuk berbagi pengalaman yang menyenangkan kepada anak muda Indonesia tentang dunia tulis-menulis, mulai dari bagaimana awal memperjuangkan sebuah tulisan untuk bisa diterbitkan, dan bagaimana terus bekerja keras menjalani pilihan profesi sebagai penulis di Indonesia.
“Kalau kamu sudah ketemu Mas Donny, kamu ketemuan dengan seorang teman, bukan seorang penulis,…” Begitu tutur para pembaca yang sudah bertatap muka dengannya. Pada awalnya mungkin takut karena tampangnya galak, tapi lama-lama kalau sudah ngobrol-ngobrol. Jelas ini orang tampangnya doang ABRI, tapi hatinya Barbie.
Donny akan terus menulis untuk anak muda Indonesia dengan segala keceriaanya, kegalauannya, semangatnya, impiannya, idealismenya, dan cintanya. Jauh dalam hatinya dan dekat di depan keningnya, seorang Donny Dhirgantoro percaya bahwa anak muda Indonesia adalah “keajaiban” dari Tuhan untuk Indonesia yang lebih baik nantinya. Amin.